Sabtu, 19 Januari 2008

Menakar Kekuatan Calon Presiden AS

Belakangan ini media massa, baik nasional maupun internasional diramaikan oleh berita pemilihan presiden Amerika Serikat yang saat ini baru dalam tahap kampanye internal partai untuk memilih kandiddat mana yang akan maju ke pemilihan nantinya. Dari PArtai Republik ada John Mccain, Mitt Romney, Rudy Guilani (mantan walikota New York) dan Mick Huckabee (seorang Pendeta). Sedangkan dari Partai Demokrat ada John Edwards, Hillary Clinton dan Barack Obama.

Menurut saya, menarik jika kiita lihat persaingan antar kandidat di Partai Demokrat, yang merupakan partai oposisi saat ini. Para analis memperkirakan Kandidat dari Partai Demokrat akan memenangkan pemilihan mengingat rakyat Amerika sudah muak dengan kebijakan-kebijakan George W. Bush, yang berasal dari partai republik, menyangkut anggaran dan politik luar negeri. Yang jadi pertanyaan, Siapakah diantara ketiga kandidiat yang akan lolos menjadi calon presiden AS dari partai Demokrat? Senator John Edward sendiri peluangnya dapat dikatakan kecil. Menurut analis, tinggal Hillary dan Obama saja yang diprediksikan akan dipilih oleh Partai Demokrat untuk maju.

Sampai hari sabtu malam (tgl 19 Jan 08/WIB) ketiganya terus berupaya menarik simpat sebanyak mungkin. Barack Obama, yang pernah bersekolah di Jakarta, berupaya menarik dukungan konstituen partai di South carolina. upaya Obama untuk menarik dukungan di wilayah ini cukup berat mengingat menurut sebuah riset (refer to: kandidat yang paling diavoritkan disini ialah John Mc Cain disusul oleh Mick Huckabee, keduanya dari Prtai Republik (refer to: http://edition.cnn.com/2008/POLITICS/01/19/nevada.sc.main/index.html#cnnSTCText). Sedangkan Hillary Clinton bekonsentrasi untuk menarik simpati konstituen partai di wilayah Nevada. KOnstituen di Wilayah ini dipekirakan akan lebih memilih Obama diakenakan konstiuen wilayah ini banyak yang berasal dari ras Hispanic yang bekerja di industri jasa pariwisata. Obama sendiri merupakan Capres yang populer di kalangan ras selain kulit putih di Amerika. Para oposan Obama terus menyerang dirinya dengan mengeluarkan statement-statement yang merusak kredibilitasnya. Satatement yang dikeluarkan tsb antara lain menyatakan bahwa Obama pernah mendapatkan pendidikan Islam fundamentalis selama sekolah di jakarta (obama sendiri beragama Kristen, walau pernah memeluk Islam) . SElanjutnya ada juga statement yang menyebutkan bahwa Obama memaksa anggota perserkiatan di selatan untuk memilih dirinya. Perlu dketahui, walau mengaku sebagai negara Demokrasi, AS masih menganut fanatisme ras. Hillary Clinton sendiri juga pernah mendapat serangan, terutama dari orang bersebrangan dengan suaminya, Bill Clinton. Baik Hillary Clinton maupun Obama sama2 menentang agresi militer AS ke Irak dan mereka, katanya, akan lebih memperhatikan masalah hak azazi manusia. Hasil prediksi kemenangan diantara keduanya pun terus berubah dari hari ke hari.

Tampaknya pertarungan akan terus memanas. Mengenai siapa yang memenagkan persaingan, ditentukan oleh kebijakan rakyat AS dalam memilih calon pemimpin mereka. Kita hanya bisa berharap, semoga presiden AS nantinya akan dapat bekerjasama dengan baik dengan negara kita.

Tidak ada komentar: