Minggu, 09 Desember 2007

Bandung Selatan Terancam Banjir

Hari Sabtu sore (8/12) kemarin, saya pake motor dari rumah uwa' di Caringin, Kopo mau pulang ke rumah di Ciumbuleuit. Pas lewat jalan kopo (yg ada jalan keluar belakang terminal leuwi panjang) saya terjebak banjir. Saya sih udah nekad nerobos, pas sampe di tengah saya lihat mobil2 n motor pada putar balik. Yah, apa boleh buat saya putar balik n lewat jalan Leuwi Panjang. Untung aja nggak ikutan banjir meski macet nya edan eling. Beberapa hari yang lalu saya juga lewat jalan Cibaduyut pas sehabis hujan besar. Jalanan utamanya sempat terendam meski masih bisa diterobos motor sport (yg silinder mesinnya tegak), kendaraan minibus dan yg lebih besar. Teman2 saya yg bermukim di daerah Dayeuhkolot juga mengeluhkan banjir yg kerap merendam rumah mereka di waktu musim penghujan.

Kalo kata orang2 tua mah, banjir di Bdg baru belakangan ini kerap terjadi. zaman baheula mah jarang2 banjir. Tanyaken Apa???

Yah, kalo menurut sebagian ahli mah karena pembangunan kota Bandung udah nggak terkontrol sehingga membuat daerah resapan air menjadi tertutup. Coba aja kita lihat jalan2 utama di kota Bandung spt Dago, Asia Afrika, Cihampelas dsb; hampir semua lahan disana sudah tertutup bangunan. Akibatnya, masyarakat yg tinggal di wilayah yg rendah, khususnya di Bandung Selatan jadi korban. Pada saat musim hujan mereka kebanjiran, ketika kemarau kesulitan air. Belum lagi sungai Cikapundung yg di beberapa titik dikelilingi oleh pemukiman liar dan tersumbat sampah. Alhamdullilah rumah saya di Ciumbuleuit mah bebas banjir (ya iya lah, kalo ciumbuleuit Banjir, bandung selatan udah jadi danau kali..).

Kata ahli geologi mah, Bandung teh dulunya danau, akibatnya kalo kita lihat topografi kota Bandung spt cekungan. Tapi saya blum dpt informasi mengenai hubungan antara tipografi kota Bandung yg berbentuk cekungan dgn fenomena banjir yg terjadi belakangan ini. Sapertosna mah teu aya hubungan sih. Da tipografi Bandung mah tos ti kapungkur sapertos cekungan tapi banjir nu parna mah nembe aya ayeuna2

Mulai sekarang, kita harus sadar kenyataan ini. Mulai sekarang, kita harus meningkatkan kesadaran kita mengenai kebersihan lingkungan. Kalo gak dimulaid ari diri kita sedniri mah gak akan mungkin ada perubahan. Ke depan, kita juga harus pilih pengambil kebijakan yg berpihak pada lingkungan dan masyarakat. Jangan cuma berpihak pada materi aja. Mudah2an aja suasana kota Bandung bisa balik jadi fresh lagi, kaya' jaman baheula spt yg diceritakan orang2 tua kita.

Tidak ada komentar: